a.
Karakteristik Kuda Laut
Kuda laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
: tubuh agak pipih, melengkung, permukaankasar, seluruh tubuh terbungkus dengan
semacambaju baja yang terdiri atas lempengan-lempengantulang atau cincin.
Kepala mempunyai mahkota dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar. Ekor
prehensil (dapat memegang) lebih panjangdari kepala dan tubuh. Sirip dada
pendek dan lebar,sirip punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada. Pada kuda
laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Kuda laut
dikenal dengan nama Hyppocampus. Tubuh bersegmen dan mempunyai satu sirip
punggung, insang membuka sangat kecil yang dilengkapi sepasang dada
(pectoralfin), satu sirip dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip perut dan
sirip ekor tidak ada. Ekornya dapat mencekam dan digunakan untuk memegang pada
suatu objek. Ikan hias kecil ini mempunyai kerangka luar yang kokoh, dengan
bentuk kepala seperti kepala seekor kuda yang tegak lurus pada tubuhnya, tidak
akan membengkok apabila dikeringkan. Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong
pengeraman (brood pouch) pada bagian bawah ekor. Perubahan tersebut secara
perlahan– lahan dari ujung ke ujung tergantung pada intensitascahaya. Walaupun
sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan alami, warna
campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuaidengan
lingkungannya, ternyata kuda laut dapat berubah warna seperti halnyabunglon
selama mendekati dan meminang pasangannya, dan juga untuk bersembunyi dari
pemangsa.
b. Habitat dan
Penyebarannya
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia,
mulai dari kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut
terutama disepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal,
mendiami tempat-tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan
padang lamun.Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah
jenis yangmemiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan
tropis Indo-Pasifik.Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris,
ke timur hinggaKepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan
hingga PantaiAustralia (Adip, 2009). Populasi kuda laut terbesar terdapat
diperairan Indo-pasifik. Kuda laut ditemukan di Australia sebanyak 10 spesies,
Asia Tenggara ditemukan 7 spesies, Jepun ditemukan 7 spesies dan disebelah
Barat Laut Amerika (Pasifik Selatan) 1spesies, sedangkan disebelah barat
Atlantik dan karibia ditemukan 3 spesies yang hidup disebelah selatan laut
Amerika. Atlantik Selatan juga mempunyai beberapa spesies dimana tiga spesies
terdapat di Afrika barat. Kuda laut umumnya hidup diperairan dangkal hingga
kedalaman 20 meter, beberapa spesies ditemukan pada kedalaman lebih dari 150
meter (Lourie, et al. 1993). H.whitei, H. borbouniensis,H. erectus, H.
guttulatus, dan H. Zosterae hidup di perairan hangat dan daerah Tropis diantara
hamparan rumput laut (zosterae, possidonia, danhalopilla) atau padang lamun.
c. Makanan
Berdasarkan perilaku makannya, kuda laut adalah pemangsa
yang pasif iaitu menunggu makanan yang lewat dan menyerang mangsanya dengan
caramenghisap sampai masuk ke moncongnya. Kamuflase lingkungan yang baik akan mengelabui
mangsanya. Kuda laut akan mencernakan apa sahaja yang kecil hinggacukup muat dengan mulutnya).
Kuda laut termasuk haiwan karnivor, memakan segala jenis hewan kecil mulai dari
kelompok Crustasea hingga larva ikan.
Kuda laut tidak mempunyai gigi dan mangsa ditelan langsung ke dalam sistem
pencernaan. Kuda laut menggunakan matanya untuk mencari mangsanya, karena kuda
laut mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang berhubungan dengan
retina mata. Jika kuda laut tidak mampu berpindah dengan cepat untuk memburu mangsanya,
maka kuda laut akan menggunakan senjata rahasianya untuk menangkap. Senjata
rahasia ini terdiri dari sebuah alat penghisap yang sangat halus (Asmanelli dan
Ikhsan, 2000). Kemampuan daya cerna kuda laut sangat cepat, meskipun kuda laut mempunyai
saluran pencernaan yang bergulung-gulung. Anak kuda laut dapat memakan lebih
dari 3600 nauplius artemia selama waktu tertentu. Kuda laut yang berumur satu
tahun dapat memakan 23 individu copepoda dan mencernanya selama 5-6 jam
(Asmanelli dan Ikhsan, 2000).
d. Reproduksi
Pada musim reproduksi, kuda laut jantan
dengan kantong telur yang kosong siap melakukan pemijahan. Kuda laut jantan
mahupun betina menggunakan ekornya untuk menggapai pasangannya dalam pemijahan.
Proses pemijahan diawali dengan masuknya sirip dubur kuda laut betina ke dalam
kantong kuda laut jantan. Selanjutnya sel telur kuda laut betina dimasukan
kedalam kantong telur untuk selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila
saatnya telur-telur itu menetas,maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong
induk jantannya sampai dianggap kuat dan keluar dari kantong (Anonim, 2009).
Kuda laut jantan
mengerami telur selama 10-14 hari dalam kantong pengeraman yang dilengkapi
semacam placenta untuk suplai oksigen. Anakan kuda laut (panjang 6-12 mm)
setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas keperairan sebagai juwana dengan
bentuk seperti kuda laut dewasa. Setelah berumur kurang lebih 30 hari akan
berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat dililitkan,
selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang dan kuda
laut sudah memasuki fase dewasa. Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur
sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1000 butir. Pengeraman dan
perawatan larva sepenuhnya dilakukan oleh kuda laut jantan (Anonim, 2009).
e. Pemijahan
Proses pemijahan Untuk melakukan pemijahan masing-masing
kuda laut mencaripasangannya. Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari
induk betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap memijah
akanberusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk yang matangkelamin
dan siap memijah adalah sebagai berikut :
Jantan :
- Mengejar betina sambilmenekuk ekor dan menggembungkan
kantung pengeraman.
-Warna tubuh berubahmenjadi cerah
Betina :
-Bagian perut membesar,urogenital berwarnakemerah-merahan
- Apabila disorot cahaya,bagian dalam perutberwarna
kemerah-merahansehingga warna tubuhberubah menjadi cerah
- Bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha
melepaskan diri.
Induk betina yang siap memijah akan memberikan respon
pemijahan terhadap jantan yang mendekat dengan cumbuan yang menarik. Induk
jantan dan betina saling mengait satu sama lain, berhadapan dan berenang bersama-sama.
Gerakan percumbuan dapat terjadi berkali-kali sampai akhirnya induk betina
benar-benar siap memijah. Pada puncak pemijahan ekor jantan dan betina pada
posisi lurus, moncong saling menekan, secara berpasangan berenang menuju ke
permukaan dengan posisi lubangkelamin betina diarahkan ke broodpouch (lubang
kantung pengeraman) jantan. Kemudian, 5-6 detik telur betina dikeluarkan dalam
bentuk gumpalan berwarna kemerah-merahan dan segera dimasukan ke kantung pengeraman.
Setelah telur keluar seluruhnya, dengan cara yang unik induk betina melepaskan
diri dari induk jantan dan induk induk jantan terus berusaha menyerap seluruh
telur ke dalam kantung sambil menggoyang-goyang badannya untuk mengatur posisi
telur di dalam kantung pengeraman.
Pengeraman dilakukan oleh kuda laut
jantan didalam kantung penetasan. Kantung ini dilapisi jaringan yang lembut
dengan lekuk-lekuk kecil dimana telur diletakkan, pembuluh darah dalam jaringan
tersebut membesar dan mengubah kantung tersebut menjadi seperti ovarium pada mamalia
yang bentuknya menyerupai sepon.
Induk betina dewasa dengan panjang tubuh antara 10– 14 cm
dapat memproduksi telur 300– 600 butir. Jika ukuran jantan dan betina seimbang,
pada proses pemasukan telur ke dalam kantong pengeraman, telur dapat masuk
seluruhnya. Namun demikian apabila ukuran si jantan lebih kecil dari pada induk
betina, sering terjadi sebagian telur tidak masuk ke dalam kantung jantan dan
berhamburan di dasar. Telur yang tidak berhasil masuk ke dalam kantung akan
mati, sedangkan telur-telur yang berhasil dimasukan akan menetas menjadi larva
pada hari ke lima. Larva akan berada dalam kantung pengeraman hingga berubah
menjadi juwana, iaitu sekitar 10 hari, kemudian juwana akan
dilepaskan/dilahirkan kedalam air media pemeliharaan.
Kelahiran atau proses pengeluaran juwana merupakan proses yang
sangat meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk jantan berpegang kuat-kuat atau
berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan kantungnya pada dasar. Dengan cara
menekuk tubuh dan membuka lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung
pengeraman maka juwana dikeluarkan dari
kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan secara bertahap. Setelah melahirkan,
induk jantan diam dan beristirahat untuk beberapa jam.
f. Jenis Kuda Laut
Diketahui lebih dari 50 jenis kuda laut yang ada di dunia,
adapun beberapadari jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Hippocampus abdominalis -Lesson, 1827(Selandia
Barudan selatan dantimurAustralia)
2.
Hippocampus alatus-Kuiter,2001
3.
Hippocampus algiricus- Kaup, 1856
4.
Hippocampus angustus- Günther, 1870
5.
Hippocampus barbouri-Jordan & Richardson,
1908
6.
Hippocampus bargibanti- Whitley, 1970 (kuda laut
kerdil;Indonesia, Filipina,Papua Nugini,Kep. Solomon,dll.)
7.
Hippocampus biocellatus-Kuiter,2001
8.
Hippocampus borboniensis- Duméril, 1870
9.
Hippocampus breviceps- Peters, 1869 (south and
eastAustralia)
10.
Hippocampus camelopardalis- Bianconi, 1854
11.
Hippocampus capensis- Boulenger, 1900
12.
Hippocampus colemani-Kuiter,2003
13.
Hippocampus comes-Cantor, 1850
14.
Hippocampus coronatus-Temminck & Schlegel,
1850
15.
Hippocampus denise- Lourie & Randall, 2003
16.
Hippocampus erectus-Perry, 1810 (pantai
timurAmerika,dariNova ScotiahinggaUruguay)
17.
Hippocampus fisheri-Jordan & Evermann, 1903
18.
Hippocampus fuscus- Rüppell, 1838(Indian Ocean)
19.
Hippocampus grandiceps-Kuiter,2001
20.
Hippocampus guttulatus- Cuvier, 1829
21.
Hippocampus hendriki-Kuiter,2001
22.
Hippocampus hippocampus- (Linnaeus,1758)(Laut MediteraniadanSamudra
Atlantik)
23.
Hippocampus histrix-Kaup, 1856(Samudra Hindia,
Teluk Persia, LautMerah,danTimur Jauh)
24.
Hippocampus ingens- Girard, 1858 (pesisirPasifik
dariAmerika Utara, Amerika Tengah,danAmerika Selatan)
25.
Hippocampus jayakari-Boulenger, 1900
26.
Hippocampus jugumus-Kuiter,2001
27.
Hippocampus kelloggi-Jordan & Snyder, 1901
28.
Hippocampus kuda-Bleeker,1852
29.
Hippocampus lichtensteinii- Kaup, 1856
30.
Hippocampus minotaur -Gomon, 1997
31.
Hippocampus mohnikei-Bleeker,1854
32.
Hippocampus montebelloensis-Kuiter,2001
33.
Hippocampus multispinus-Kuiter,2001
34.
Hippocampus pontohi-LourieandKuiter,2008
35.
Hippocampus procerus-Kuiter,2001
36.
Hippocampus queenslandicus- Horne, 2001
37.
Hippocampus reidi-Ginsburg, 1933(Caribbeancoral
reefs)
38.
Hippocampus satomiae- LouriedanKuiter,2008
(tambahan, barudipublikasi 2009 dari perairanKepulauan Derawan)
39.
Hippocampus semispinosus-Kuiter,2001
40.
Hippocampus severnsi-LourieandKuiter,2008
41.
Hippocampus sindonis- Jordan & Snyder, 1901
42.
Hippocampus spinosissimus-Weber, 1913
43.
Hippocampus subelongatus- Castelnau, 1873
44.
Hippocampus trimaculatus-Leach, 1814
45.
Hippocampus whitei- Bleeker,
1855(Australiatimur)
46.
Hippocampus zebra- Whitley, 1964
47.
Hippocampus zosterae- Jordan & Gilbert,
1882(Teluk MeksikodanKaribia)
Kesimpulan
Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan hias air laut yang
sangat unik karena mempunyai morfologi yang berbeza dibanding ikan-ikan lain.
Di samping morfologinya yang khas iaitu bentuk kepalanya menyerupai kepala
kuda, ikan jantan mempunyai kantung pengeraman telur yang tidak dijumpai pada
jenis ikan yang lain. Daya tarik yang lain adalah posisi badannya yang tegak
saat berenang serta kemampuan untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan
lingkungan, membuat penampilannya semakin menarik sebagai ikan pajangan di
akuarium. Selain sebagai ikan hias akuarium, kuda laut digunakan untuk souvenir
juga dapat dijadikan sebagai bahan
ubat-ubatan tradisional. Kenyataan tersebut menyebabkan kuda laut
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran,sehingga mendorong
terjadinya penangkapan yang cukup intensif di alam, sehingga makin lama
cenderung kelestariannya terancam dan berkurang jumlahnya.