Monday 2 January 2012

Hippocampus angustus - Günther, 1870

KUDA LAUT




a.   Karakteristik Kuda Laut
Kuda laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaankasar, seluruh tubuh terbungkus dengan semacambaju baja yang terdiri atas lempengan-lempengantulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar. Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjangdari kepala dan tubuh. Sirip dada pendek dan lebar,sirip punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Kuda laut dikenal dengan nama Hyppocampus. Tubuh bersegmen dan mempunyai satu sirip punggung, insang membuka sangat kecil yang dilengkapi sepasang dada (pectoralfin), satu sirip dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip perut dan sirip ekor tidak ada. Ekornya dapat mencekam dan digunakan untuk memegang pada suatu objek. Ikan hias kecil ini mempunyai kerangka luar yang kokoh, dengan bentuk kepala seperti kepala seekor kuda yang tegak lurus pada tubuhnya, tidak akan membengkok apabila dikeringkan. Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong pengeraman (brood pouch) pada bagian bawah ekor. Perubahan tersebut secara perlahan– lahan dari ujung ke ujung tergantung pada intensitascahaya. Walaupun sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan alami, warna campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuaidengan lingkungannya, ternyata kuda laut dapat berubah warna seperti halnyabunglon selama mendekati dan meminang pasangannya, dan juga untuk bersembunyi dari pemangsa.



b. Habitat dan Penyebarannya
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama disepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami tempat-tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun.Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis yangmemiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis Indo-Pasifik.Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur hinggaKepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga PantaiAustralia (Adip, 2009). Populasi kuda laut terbesar terdapat diperairan Indo-pasifik. Kuda laut ditemukan di Australia sebanyak 10 spesies, Asia Tenggara ditemukan 7 spesies, Jepun ditemukan 7 spesies dan disebelah Barat Laut Amerika (Pasifik Selatan) 1spesies, sedangkan disebelah barat Atlantik dan karibia ditemukan 3 spesies yang hidup disebelah selatan laut Amerika. Atlantik Selatan juga mempunyai beberapa spesies dimana tiga spesies terdapat di Afrika barat. Kuda laut umumnya hidup diperairan dangkal hingga kedalaman 20 meter, beberapa spesies ditemukan pada kedalaman lebih dari 150 meter (Lourie, et al. 1993). H.whitei, H. borbouniensis,H. erectus, H. guttulatus, dan H. Zosterae hidup di perairan hangat dan daerah Tropis diantara hamparan rumput laut (zosterae, possidonia, danhalopilla) atau padang lamun.

c. Makanan
Berdasarkan perilaku makannya, kuda laut adalah pemangsa yang pasif iaitu menunggu makanan yang lewat dan menyerang mangsanya dengan caramenghisap sampai masuk ke moncongnya. Kamuflase lingkungan yang baik akan mengelabui mangsanya. Kuda laut akan mencernakan apa sahaja  yang kecil hinggacukup muat dengan mulutnya). Kuda laut termasuk haiwan karnivor, memakan segala jenis hewan kecil mulai dari kelompok  Crustasea hingga larva ikan. Kuda laut tidak mempunyai gigi dan mangsa ditelan langsung ke dalam sistem pencernaan. Kuda laut menggunakan matanya untuk mencari mangsanya, karena kuda laut mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang berhubungan dengan retina mata. Jika kuda laut tidak mampu berpindah dengan cepat untuk memburu mangsanya, maka kuda laut akan menggunakan senjata rahasianya untuk menangkap. Senjata rahasia ini terdiri dari sebuah alat penghisap yang sangat halus (Asmanelli dan Ikhsan, 2000). Kemampuan daya cerna kuda laut sangat cepat, meskipun kuda laut mempunyai saluran pencernaan yang bergulung-gulung. Anak kuda laut dapat memakan lebih dari 3600 nauplius artemia selama waktu tertentu. Kuda laut yang berumur satu tahun dapat memakan 23 individu copepoda dan mencernanya selama 5-6 jam (Asmanelli dan Ikhsan, 2000).

d. Reproduksi
Pada musim reproduksi, kuda laut jantan dengan kantong telur yang kosong siap melakukan pemijahan. Kuda laut jantan mahupun betina menggunakan ekornya untuk menggapai pasangannya dalam pemijahan. Proses pemijahan diawali dengan masuknya sirip dubur kuda laut betina ke dalam kantong kuda laut jantan. Selanjutnya sel telur kuda laut betina dimasukan kedalam kantong telur untuk selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila saatnya telur-telur itu menetas,maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong induk jantannya sampai dianggap kuat dan keluar dari kantong (Anonim, 2009).
 Kuda laut jantan mengerami telur selama 10-14 hari dalam kantong pengeraman yang dilengkapi semacam placenta untuk suplai oksigen. Anakan kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas keperairan sebagai juwana dengan bentuk seperti kuda laut dewasa. Setelah berumur kurang lebih 30 hari akan berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat dililitkan, selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang dan kuda laut sudah memasuki fase dewasa. Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1000 butir. Pengeraman dan perawatan larva sepenuhnya dilakukan oleh kuda laut jantan (Anonim, 2009).

e. Pemijahan
Proses pemijahan Untuk melakukan pemijahan masing-masing kuda laut mencaripasangannya. Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari induk betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap memijah akanberusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk yang matangkelamin dan siap memijah adalah sebagai berikut :
Jantan :
- Mengejar betina sambilmenekuk ekor dan menggembungkan kantung pengeraman.
-Warna tubuh berubahmenjadi cerah


Betina :
-Bagian perut membesar,urogenital berwarnakemerah-merahan
- Apabila disorot cahaya,bagian dalam perutberwarna kemerah-merahansehingga warna tubuhberubah menjadi cerah
- Bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri.

Induk betina yang siap memijah akan memberikan respon pemijahan terhadap jantan yang mendekat dengan cumbuan yang menarik. Induk jantan dan betina saling mengait satu sama lain, berhadapan dan berenang bersama-sama. Gerakan percumbuan dapat terjadi berkali-kali sampai akhirnya induk betina benar-benar siap memijah. Pada puncak pemijahan ekor jantan dan betina pada posisi lurus, moncong saling menekan, secara berpasangan berenang menuju ke permukaan dengan posisi lubangkelamin betina diarahkan ke broodpouch (lubang kantung pengeraman) jantan. Kemudian, 5-6 detik telur betina dikeluarkan dalam bentuk gumpalan berwarna kemerah-merahan dan segera dimasukan ke kantung pengeraman. Setelah telur keluar seluruhnya, dengan cara yang unik induk betina melepaskan diri dari induk jantan dan induk induk jantan terus berusaha menyerap seluruh telur ke dalam kantung sambil menggoyang-goyang badannya untuk mengatur posisi telur di dalam kantung pengeraman.

Pengeraman dilakukan oleh kuda laut jantan didalam kantung penetasan. Kantung ini dilapisi jaringan yang lembut dengan lekuk-lekuk kecil dimana telur diletakkan, pembuluh darah dalam jaringan tersebut membesar dan mengubah kantung tersebut menjadi seperti ovarium pada mamalia yang bentuknya menyerupai sepon.
Induk betina dewasa dengan panjang tubuh antara 10– 14 cm dapat memproduksi telur 300– 600 butir. Jika ukuran jantan dan betina seimbang, pada proses pemasukan telur ke dalam kantong pengeraman, telur dapat masuk seluruhnya. Namun demikian apabila ukuran si jantan lebih kecil dari pada induk betina, sering terjadi sebagian telur tidak masuk ke dalam kantung jantan dan berhamburan di dasar. Telur yang tidak berhasil masuk ke dalam kantung akan mati, sedangkan telur-telur yang berhasil dimasukan akan menetas menjadi larva pada hari ke lima. Larva akan berada dalam kantung pengeraman hingga berubah menjadi juwana, iaitu sekitar 10 hari, kemudian juwana akan dilepaskan/dilahirkan kedalam air media pemeliharaan.

Kelahiran atau proses pengeluaran juwana merupakan proses yang sangat meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk jantan berpegang kuat-kuat atau berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan kantungnya pada dasar. Dengan cara menekuk tubuh dan membuka lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung pengeraman maka juwana  dikeluarkan dari kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan secara bertahap. Setelah melahirkan, induk jantan diam dan beristirahat untuk beberapa jam.



f. Jenis Kuda Laut
Diketahui lebih dari 50 jenis kuda laut yang ada di dunia, adapun beberapadari jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Hippocampus abdominalis -Lesson, 1827(Selandia Barudan selatan dantimurAustralia)
2.       Hippocampus alatus-Kuiter,2001
3.       Hippocampus algiricus- Kaup, 1856
4.       Hippocampus angustus- Günther, 1870
5.       Hippocampus barbouri-Jordan & Richardson, 1908
6.       Hippocampus bargibanti- Whitley, 1970 (kuda laut kerdil;Indonesia, Filipina,Papua Nugini,Kep. Solomon,dll.)
7.       Hippocampus biocellatus-Kuiter,2001
8.       Hippocampus borboniensis- Duméril, 1870
9.       Hippocampus breviceps- Peters, 1869 (south and eastAustralia)
10.   Hippocampus camelopardalis- Bianconi, 1854
11.   Hippocampus capensis- Boulenger, 1900
12.   Hippocampus colemani-Kuiter,2003
13.   Hippocampus comes-Cantor, 1850
14.   Hippocampus coronatus-Temminck & Schlegel, 1850
15.   Hippocampus denise- Lourie & Randall, 2003
16.   Hippocampus erectus-Perry, 1810 (pantai timurAmerika,dariNova ScotiahinggaUruguay)
17.   Hippocampus fisheri-Jordan & Evermann, 1903
18.   Hippocampus fuscus- Rüppell, 1838(Indian Ocean)
19.   Hippocampus grandiceps-Kuiter,2001
20.   Hippocampus guttulatus- Cuvier, 1829
21.   Hippocampus hendriki-Kuiter,2001
22.   Hippocampus hippocampus- (Linnaeus,1758)(Laut MediteraniadanSamudra Atlantik)
23.   Hippocampus histrix-Kaup, 1856(Samudra Hindia, Teluk Persia, LautMerah,danTimur Jauh)
24.   Hippocampus ingens- Girard, 1858 (pesisirPasifik dariAmerika Utara, Amerika Tengah,danAmerika Selatan)
25.   Hippocampus jayakari-Boulenger, 1900
26.   Hippocampus jugumus-Kuiter,2001
27.   Hippocampus kelloggi-Jordan & Snyder, 1901
28.   Hippocampus kuda-Bleeker,1852
29.   Hippocampus lichtensteinii- Kaup, 1856
30.   Hippocampus minotaur -Gomon, 1997
31.   Hippocampus mohnikei-Bleeker,1854
32.   Hippocampus montebelloensis-Kuiter,2001
33.   Hippocampus multispinus-Kuiter,2001
34.   Hippocampus pontohi-LourieandKuiter,2008
35.   Hippocampus procerus-Kuiter,2001
36.   Hippocampus queenslandicus- Horne, 2001
37.   Hippocampus reidi-Ginsburg, 1933(Caribbeancoral reefs)
38.   Hippocampus satomiae- LouriedanKuiter,2008 (tambahan, barudipublikasi 2009 dari perairanKepulauan Derawan)
39.   Hippocampus semispinosus-Kuiter,2001
40.   Hippocampus severnsi-LourieandKuiter,2008
41.   Hippocampus sindonis- Jordan & Snyder, 1901
42.   Hippocampus spinosissimus-Weber, 1913
43.   Hippocampus subelongatus- Castelnau, 1873
44.   Hippocampus trimaculatus-Leach, 1814
45.   Hippocampus whitei- Bleeker, 1855(Australiatimur)
46.   Hippocampus zebra- Whitley, 1964
47.   Hippocampus zosterae- Jordan & Gilbert, 1882(Teluk MeksikodanKaribia)

Kesimpulan
Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan hias air laut yang sangat unik karena mempunyai morfologi yang berbeza dibanding ikan-ikan lain. Di samping morfologinya yang khas iaitu bentuk kepalanya menyerupai kepala kuda, ikan jantan mempunyai kantung pengeraman telur yang tidak dijumpai pada jenis ikan yang lain. Daya tarik yang lain adalah posisi badannya yang tegak saat berenang serta kemampuan untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan, membuat penampilannya semakin menarik sebagai ikan pajangan di akuarium. Selain sebagai ikan hias akuarium, kuda laut digunakan untuk souvenir juga dapat dijadikan sebagai bahan  ubat-ubatan tradisional. Kenyataan tersebut menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran,sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang cukup intensif di alam, sehingga makin lama cenderung kelestariannya terancam dan berkurang jumlahnya.


No comments:

Post a Comment